Thursday 3 January 2013

Tokoh Inspirasi | Anthony Burgess


Anthony Burgess adalah pria Inggris, kelahiran 25 Februari 1917. Pada usia 42 tahun, ia didiagnosa menderita tumor otak. Dokter mengatakan bahwa sisa hidupnya maksimal satu tahun lagi.

Biaya pengobatan telah membuat Burgess jatuh miskin. Salah satu hal yang paling dia risaukan adalah saat dia meninggal nanti, dia tidak punya apa-apa untuk ditinggalkan buat istrinya. Namun Burgess tidak pernah putus asa. Dia tidak mau hanya menunggu dan menunggu saja, hingga ajal menjemputnya.

Burgess tahu, ada potensi dalam dirinya untuk menjadi seorang penulis hebat. Pikirnya, jika ia bisa menjadi seorang novelis sukses, maka royalti penjualan buku-bukunya dapat menopang kehidupan istrinya kelak.

 "Saat itu, bulan Januari 1960," kata Burgess dalam suatu kesempatan. "Menurut perkiraan, saya hanya memiliki musim dingin, musim semi dan musim panas untuk hidup lagi, dan pada musim gugur ajal akan datang menjemputku.” Untuk mengejar sisa waktu hidupnya, Burgess menulis penuh semangat. Dia menyelesaikan 5 novel dalam tahun itu (3 di antaranya dipublikasikan).

Akan tetapi setelah setahun berlalu, Burgess tidak meninggal. Kanker otaknya lenyap. Dan itu tidak membuatnya berhenti menulis. Dia terus menulis hingga mewariskan sekitar 70 buku sebelum meninggal pada usia 76 tahun. Dia mungkin tidak akan pernah terpacu untuk menjadi seorang penulis/novelis sukses kalau tidak ada ancaman penyakit mematikan.

Banyak dari kita seperti Anthony Burgess: tahu punya kehebatan yang terpendam (potensi) dalam diri kita, namun terus menunggu. Sampai akhirnya dihadapkan pada situasi kritis, barulah potensi itu dimunculkan dan dikembangkan maksimal. Coba tanyakan pada diri sendiri, apa yang akan dilakukan, misalkan menghadapi permasalahan seperti Burgess. "Jika saya masih mempunyai sisa setahun untuk hidup, apa yang akan saya lakukan?”

Lakukan yang terbaik! :) Bukan saja berpikir 'apa yang akan saya wariskan kelak', namun juga penting memikirkan 'apa yang akan saya bawa dalam keabadian.'

Referensi: http://www.andriewongso.com/articles/details/7212/Sisa-Hidup-Satu-Tahun-Anthony-Burgess

No comments:

Post a Comment